Minggu, 09 Juni 2013



3 Desember 2012:Perayaan Ulang tahun

Panti Karya Hephata ke-89dan HDI

[Hari Disabilitas Internasional]

Panti Karya Hephata merayakan ulang tahun ke-89 dalam suasana kebersamaan yang istimewa kali ini pada tanggal 3 Desember 2012. Tepat pada tanggal yang sama dengan hari lahir Panti Karya Hephata adalah peringatan Hari Disabilitas Internasional, maka komunitas Hephata mengundang para eks kusta [yang juga merupakan para difabel] dari Perkampungan Kusta Hutasalem, masyarakat setempat, dan pemerintah daerah Desa Sintong Marnipi untuk turut bersukacita dalam perayaan istimewa para difabel ini. Acara itu berlangsung sederhana dalam wadah sharing dan pertunjukan musik yang ditampilkan oleh para difabel dari Panti Karya Hephata , tetapi cukup dapat menyatukan pendapat bahwa orang-orang difabel bukanlah komunitas yang ‘layak diasingkan’, melainkan komunitas yang memiliki hak-hak asasi yang sama dengan komunitas ‘sempurna’ dan perlu pengakuan dan dukungan untuk dapat melanjutkan kehidupan dengan keterbatasan mereka. Kebersamaan dengan para eks kusta pada hari itu juga menjadi bukti bahwa mereka pun bukan orang-orang yang harus dihindari karena penyakit yang pernah melanda mereka.
“Hal yang paling membanggakan dari Panti Karya Hephata adalah hasil-hasil karya yang tidak hanya bisa bermanfaat bagi mereka melainkan juga bagi orang lain. Ini membuktikan kepada orang-orang yang memandang kami sepele dan menganggap mustahil orang-orang penyandang disabilitas seperti kami mampu berkarya dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Alkitab, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Apalagi jika Allah menginginkan hasil karya kita sesuai dengan kehendak-Nya. Para pembina di Panti Karya Hephata ini adalah utusan dari Tuhan untuk kehidupan para penyandang disabilitas yang ada di panti ini. ” ujar salah seorang eks kusta [gambar] ketika memberikan kesan mengenai Panti Karya Hephata. 

“Hutasalem dan Panti Karya Hephata merupakan kebanggaan tersendiri di desa Sintong Marnipi ini. Inilah kelebihan desa ini dibandingkan dengan 22 desa yang ada di Kabupaten Tobasa, jadi patutlah [kita selaku masyarakat di desa ini] berbangga karena bisa bekerjasama membangun desa ini, mengusahakan yang terbaik untuk desa ini. Oleh kerena itu, kami harapkan supaya ada hubungan saling berkomunikasi di antara kita, saling terbuka, saling mengisi kekurangan dan kelebihan tanpa mencampuri urusan pribadi tentunya. Ini menunjukkan bahwa warga desa Sintong Marnipi mau menerima keberadaan Panti Karya Hephata dan Hutasalem. Tentunya kita harus mensyukuri hal ini. Anugerah yang sangat besar dari Allah menempatkan Hutasalem dan Panti Karya Hephata di desa ini, karena kehadirannya memberikan kesempatan untuk maju, sebagai contoh desa ini lebih dulu masuk listrik dibandingkan desa lainnya.” ungkap Bpk. Binsar Gultom selaku Kepala desa Sintong Marnipi. Beliau menegaskan pula bahwa pemerintah setempat siap dan bersedia untuk mendukung semua pelayanan yang diupayakan oleh Panti Karya Hephata. Hal ini semakin membuka peluang bagi komunitas Hephata untuk meningkatkan pelayanannya tidak hanya di wilayah panti tetapi juga di luar wilayah panti dalam hubungan dengan masyarakat, yakni ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar dan mengupayakan klinik bersama di Panti Karya Hephata yang akan dibuka untuk umum, sehingga masyarakat sekitar Panti Karya Hephata dapat turut berobat ke klinik tersebut.
            
Panti Karya Hephata telah berdiri selama 89 tahun dan menolong para difabel untuk berkarya, sesungguhnya karena Allah berkenan menolong lewat tangan-tangan orang-orang yang bermurah hati dalam mengembangkan kasih tanpa pilih kasih. Syukur bagi Allah Panti Karya Hephata diberkati menjadi berkat bagi sesama – hidup demi Kristus bagi semua!