Selasa, 21 Juni 2011

Clinical Pastoral Education (CPE)

Terkait dengan peningkatan kapabilitas para staf yang melayani di Panti Karya Hephata, pada tanggal 23-28 Mei 2011, dilakukan Clinical Pastoral Education (CPE) oleh Pdt. Anna Vera Pangaribuan, MSi di Panti Karya Hephata. Karena banyak staf yang mengikuti pembekalan pastoral ini, maka pembekalan ini dilakukan 2 tahap, yaitu para staf dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama melakukan CPE pada tanggal 23-25 Mei 2011 dan kelompok 2 pada tanggal 26-28 Mei 2011.

Dalam pelaksanaan CPE ini selain dilakukan pembekalan pastoral, para staf pun dikonseling pastoral pribadi lepas pribadi oleh Pdt. Anna Vera. Hasilnya cukup baik, sebagian besar para staf merasakan ketenangan ketika dikonseling dan terbuka untuk menceritakan segala sesuatu tentang pribadi maupun pelayanannya.

3 hari yang dijalani oleh setiap kelompok, para peserta dibekali banyak sekali ilmu, khususnya ilmu psikologi. Terlebih pelayanan yang dibutuhkan adalah bagaimana agar tetap tenang menghadapi para diffabel. Untuk itu dalam CPE ini, para peserta diajak untuk terus berpikir positif dalam melihat segala sesuatu, baik dalam berhubungan dengan sesama pelayan maupun dalam melayani para diffabel. Berpikir positif ini bukan berarti tidak bisa mengkritisi, tapi dengan berpikir positif justru para pelayan diajak lebih kritis dalam melihat segala sesuatu. Dengan melakukan kritik yang membangun pasti akan membuat terjadinya sebuah perubahan ke arah yang positif atau yang lebih baik.

Selain pembekalan secara psikologis, para peserta juga diingatkan kembali akan panggilannya sebagai pelayan yang dipilih Tuhan untuk melayani umat pilihan-Nya, yaitu para diffabel di Panti Karya Hephata. Terlebih memang para diffabel yang ada di Panti Karya Hephata, sebagian besar adalah orang yang belum bisa mengurus dirinya sendiri, sehingga memang sebagai pelayan harus bekerja keras memberikan perhatian khusus secara total dan memberi teladan. Bukanlah suatu hal yang mudah dalam memberikan teladan, namun jika para pelayan sudah memahami panggilannya pasti akan sangat mudah dalam memberi teladan berangkat dari spiritualitasnya yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih para difffabel, apa yang dilihat itulah yang dilakukan dan apa yang didengar itulah diucapkan, sehingga bisa dikatakan apa yang tercermin dalam kehidupan para diffabel itulah yang dilakukan para pelayan di Panti Karya Hephata. 

Dampaknya kinerja para staf cukup meningkat untuk lebih semangat lagi dalam melayani. Setelah semua kegiatan selesai, pada ibadah penutupan dilakukan pemberian sertifikat, perjamuan kasih dan Perjamuan Kudus yang diikuti oleh semua staf dan juga pimpinan Panti Karya Hephata. Semoga pembekalan CPE ini sungguh-sungguh bermakna bagi peningkatan spiritualitas para staf yang tercermin dalam kehidupan pelayanan sehari-hari di Panti Karya Hephata.

Sabtu, 18 Juni 2011

Panti Karya Hephata dan Jubileum 150 Tahun HKBP

Kiri-Kanan: 
Pdt. Osten Matondang (Pimpinan Panti Karya Hephata), 
Pdt. Rich Johnson Simamora (Phraeses Sibolga), 
Pdt. Nelson Siregar (Kepala Departemen Diakonia), 
Drs. Tunggul Pasaribu (Kementerian Sosial RI), 
Pdt. Parulian Sibarani (Phraeses Toba), 
Pdt. Eden Siahaan (Kepala Biro Caritas & Emergency)
Pada tahun 2011 ini, tepatnya bulan Oktober, HKBP akan merayakan jubileum ke-tiganya yaitu 150 tahun. Membebaskan, itulah kata kunci yang dipegang oleh HKBP dalam keseluruhan tindakan pelayanannnya. Kata ini juga menjadi semangat dari tindakan Departemen Diakonia dalam menghadapi segala kondisi. Hal ini terkait jelas dengan usaha merayakan Pesta Jubileum 150 Tahun tersebarnya Injil di Tanah Batak. Yang ditekankan oleh Departemen Diakonia HKBP adalah bagaimana memaknai pembebasan Bangsa Israel juga menjadi pembebasan bagi seluruh umat dan seluruh ciptaan, bukan sekadar perayaan seremonial. Usaha monumental Jubileum itu pun dilakukan dengan mencoba menyentuh segala lini pelayanan. 
Kiri-Kanan:
Pdt. Osten Matondang (Pimpinan Panti Karya Hephata)
Pdt. Eden Siahaan (Kepala Biro Caritas dan Emergency)
Pdt. Balosan Rajagukguk dan Isteri (Mantan Pimpinan Hephata)
Pdt. Pahala Simanjuntak (Direktur Sekolah Pendeta)
Salah satu usaha untuk mewujudkan tindakan monumental itu pun dengan mengadakan Rapat Konsultasi Nasional Departemen Diakonia HKBP sebelum perayaan Jubileum 150 tahun. Sebelum rapat konsultasi nasional itu diselenggarakan, maka setiap unit yang berada di bawah naungan Departemen Diakonia HKBP perlu mengadakan Rapat Pra-Konsultasi Nasional. Maksudnya adalah agar setiap unit tersebut dapat merumuskan hal monumental apa yang bermakna dan dapat dilaksanakan oleh setiap unit sebagai ucapan syukur atas 150 Tahun Jubileum HKBP yang sifatnya monumental bukan sekadar seremonial. Demikian juga Panti Karya Hephata HKBP, sebagai salah satu unit di Caritas & Emergency yang merupakan salah satu biro di bawah naungan Departemen Diakonia HKBP juga mengadakan Rapat Konsultasi.
Atas berkat kasih karunia Tuhan melalui para hamba-hamba-Nya yang selalu mendukung dan mendoakan Panti Karya Hephata, maka pada tanggal 05-06 Mei 2011, Panti Karya Hephata bisa melaksanakan Rapat Konsultasi dengan tema yang sesuai dengan Visi Panti Karya Hephata, “Terwujudnya Para Diffabel yang Berdaya secara Holistik, Mandiri dan Inklusif”. Dalam rapat konsultasi ini, Panti Karya Hephata, menghadirkan peserta dan pembicara dari beberapa daerah di luar Sumatera Utara (termasuk Jakarta). Terkait dengan usaha pengembangan pelayanan Panti Karya Hephata HKBP beberapa para pembicara itu adalah: Pdt. Balosan Rajagukguk dengan pokok bahasan Panti Karya Hephata HKBP pada Tahun’80an; Dr. Saharuddin Daming, SH, MH yang merupakan seorang tunanetra yang melayani sebagai Komisioner Komnas HAM dengan pokok bahasan Peluang & Tantangan Pelayanan Dari, Oleh dan Untuk Para DiffabelPdt. Dr. Apeliften Sihombing dengan pokok bahasan Gereja dan Pelayanannya bagi yang membutuhkan Perhatian Khusus (diffabel); Pdt. Nelson F.Siregar dengan pokok bahasan Jubileum 150 Tahun HKBP dan Pelayanan terhadap Orang yang TerpinggirkanDrs. Tunggul Sianipar yang merupakan perwakilan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, dengan pokok bahasan Peranan Kementerian Sosial RI terhadap pelayanan diffabel.
Kiri-Kanan: 
Pdt. Osten Matondang (pimpinan Panti Karya Hephata), 
Pdt. Eden Siahaan (Kepala Biro Caritas & Emergency), 
Dr. Saharuddin Daming, SH, MH (Komisioner Komnas HAM), 
Pdt. Armada Sitorus (Phraeses Tebing Tinggi), 
Pdt. Alaris Sinaga (Pelaksana Pimpinan Panti Asuhan Elim)
Rapat Konsultasi ini dihadiri lebih dari 70 peserta yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa yang terdiri dari berbagai elemen, baik dari gereja, pekerja sosial, maupun pemerintahan. Pada Rapat Konsultasi itu pun hadir utusan pemerintah setempat, yaitu Drs. Sakkap Pasaribu selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir. Beliau menyatakan, ”Pelayanan Panti Karya Hephata sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh bagi panti-panti lain. Bahkan dengan pelayanan seperti ini, pemerintah melalui Dinas Sosial mau menjalin kerjasama dengan Panti Karya Hephata lebih lagi, mungkin kerjasama tersebut dapat dituangkan dalam pembuatan MoU demi kemandirian para diffabel”.
            Hasil dari Rapat Konsultasi Panti Karya Hephata yang bisa menjadi sangat monumental adalah perlunya pengembangan pelayanan secara monumental terkait dengan Jubileum 150 Tahun HKBP, terlebih tahun ini juga Panti Karya Hephata genap berumur 88 Tahun. Pengembangan pelayanan itu adalah dengan memperluas wilayah pelayanan, bahkan bila perlu perluasan pelayanan itu dilembagakan (cabang Hephata). Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkannya di setiap Distrik HKBP. Selain itu perlu juga membuat lembaga advokasi untuk pelayanan Panti Karya Hephata di setiap distrik yang terdiri dari teolog, psikolog, akademisi, pekerja sosial dan para ahli yang terkait dengan pelayanan para diffabel.
Suasana Rapat Konsultasi yang dihadiri lebih dari 70 orang peserta
dari beberapa wilayah yang ada di Pulau Sumatera dan Jawa.
          Doakan dan dukung terus pelayanan Panti Karya Hephata agar lebih berkembang dan lebih luas lagi ke daerah-daerah lain tidak hanya di wilayah Toba. Hal ini dikarenakan masih banyak para diffabel di wilayah lain yang belum merasakan kasih Tuhan melalui pelayanan langsung kepada mereka masing-masing. Selain doa, tentu saja realisasi ini, khususnya pembukaan cabang Hephata, perlu dukungan pikiran, tenaga, maupun yang lainnya dari berbagai pihak, baik para pemerhati Panti Karya Hephata, gereja-gereja (khususnya HKBP), lembaga-lembaga sosial dan instansi-instansi pemerintah di berbagai daerah. Semoga semua hasil Rapat Konsultasi Nasional ini dapat terealisasi dengan segera sesuai kehendak Tuhan Sang Maha Kuasa.

Selasa, 07 Juni 2011

TUHAN dan Sang Diffabel

Imago Dei

Sajak Cipta hadir di bumi Dengan karya tanpa cela
Menjadikan yang fana sebagai Imago Dei Ajak bumi bersuka ria
TUHAN melihat semuanya itu baik..

Cipta berkarya dan berlalu segera, namun TUHAN tetap ada
Apa yang dilihat mata, dirasa jiwa, dibuat akal budi menjadi cita menghilangkan nelangsa
TUHAN melihat semuanya sempurna..

Cipta..
Melihat melalui hati melayani melalui iman
Sungguh, dunia pun menjadi lebih berarti
         TUHAN pun berbangga melihat integritas yang fana
         TUHAN pun bahagia suasana surga turun ke bumi

Sungguh berbangga menjadi seorang diffabel yang selalu berada bersama TUHAN
Sungguh bersuka menjadi seorang diffabel yang selalu cinta bersama TUHAN
sang cipta yang fana berkarya menceritakan suka untuk dan bersama TUHAN
ALLAH BAPA . . . ALLAH PUTERA . . . ALLAH ROH KUDUS . . .
(psalmn 73:28)

Hephata, awal triwulan kedua 2011

Kamis, 02 Juni 2011

Gereja Kasih HKBP PK. Hephata

Gereja Kasih HKBP PK. Hephata
Setelah mengalami masa pembangunan lebih kurang 1 Tahun lamanya, akhirnya atas berkat Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, Gereja HKBP PK. Hephata dapat terbangun dan menjadi tempat beribadah umat pilihan Tuhan di Panti Karya Hephata.

Tepat pada tanggal 08 Mei 2011, Gereja Kasih HKBP PK. Hephata dapat diresmikan. Acara peresmian ini dihadiri oleh Esteria Helmina br. Pasaribu selaku donatur utama pembangunan gereja ini; Pdt. Parulian Sibarani, Praeses Distrik IV-Toba mewakili Pimpinan HKBP; Pdt. Eden Siahaan, Kepala Biro Caritas dan Emergency di mana PK. Hephata merupakan unit di bawah naungannya; Liberty Pasaribu, Wakil Bupati Tobasa mewakili Pemerintah Kabupaten Tobasa; AKBP Musa Tampubolon, Kapolres Tobasa; juga semua orang yang mengasihi PK. Hephata dan seluruh penghuni Panti Karya Hephata.

Pada peresmian ini dihadiri kurang lebih 300 orang. Diawali dengan serah terima Kunci yang dilakukan di luar gereja, dari Kepala Tukang yang mengerjakan pembangunan gereja kepada Ibu Esteria Helmina br. Pasaribu. Kemudian dari Ibu Esteria Helmina br. Pasaribu kepada Pimpinan Pk. Hephata, Pdt. Osten JH, Matondang. Lalu dari Pdt. Osten JH. Matondang kepada Pdt. Parulian Sibarani, Praeses Distrik IV-Toba mewakili Pimpinan HKBP. Baru setelah itu Praeses Distrik IV-Toba membuka pintu gereja "Dalam nama Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus".

Setelah Acara Serah-Terima Kunci, semua orang yang hadir bersama-sama masuk ke dalam gereja yang sudah diresmikan. Setelah semua masuk, kegiatan dilanjutkan dengan Ibadah Syukur yang dilakukan di gereja yang sudah diresmikan tersebut. Diawali dengan Koor dari Para Mahasiswa Sekolah Pendidikan Diakones HKBP, kemudian ibadah dipimpin oleh Pdt. James Nainggolan dengan pengkhotbah Pdt. Parulian Sibarani.

Setelah Ibadah Selesai, Acara Dilanjutkan dengan Kata-kata Sambutan dan Ucapan-ucapan Terimakasih baik dari Bapak Weldrin Situmeang (Tunanetra), mewakili klien PK. Hephata; Ibu Esteria Helmina br. Pasaribu; Bapak Liberty Pasaribu, Wakil Bupati Tobasa mewakili Pemerintah Kabupaten Tobasa; Pdt. Osten JH. Matondang, Pimpinan PK. Hephata; Pdt. Parulian Sibarani, Praeses Distrik IV-Toba mewakili Pimpinan HKBP. Setelah itu dilanjutkan acara makan bersama di Ruang Makan yang diikuti semua orang yang sudah dengan bersukacita mengikuti kegiatan sejak awal.

Biarlah Gereja Kasih HKBP PK. Hephata, sungguh-sungguh menjadi tempat umat pilihan Allah (para diffabel_red) untuk bersekutu, melayani, bersaksi, memuji memuliakan nama Tuhan.
Kemuliaan Bagi Allah Bapa, Putera-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus, kini, sekarang dan selamanya. Tuhan Memberkati Panti Karya Hephata dan Semua Umat yang Percaya Kepada-Nya.