Kamis, 08 November 2012

JAMSOSTEK UNTUK PK HEPHATA 

Wajah kemiskinan terlihat begitu nyata pada kelompok manusia tertentu. Seseorang kadang-kadang harus mengalami berbagai bentuk penderitaan konkrit dalam hidupnya; fisik (sakit), ekonomi (lapar), sosial (tersingkir dari masyarakat), politik (tertindas), religius (dianggap berdosa). Kemiskinan ini merupakan situasi malang yang seringkali membuat tidak ada pilihan selain pasrah pada “nasib”. Inilah situasi yang masih terjadi dan dialami dalam kehidupan para difabel (different ability).
Panti Karya Hephata menghayati dan memaknai bahwa para difabel berhak atas kesehatan dan kesejahteraan hidup karena setiap orang adalah gambar dan rupa Allah. Pemahaman ini tentunya lahir dari buah iman akan cinta kasih Allah yang terus-menerus bergerak menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian pada para difabel. Wajah kemiskinan yang konkrit pada kehidupan para difabel itu kini harus diupayakan  penanggulangannya dengan memberikan perhatian khusus. ”Memberikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan hidup mereka” adalah salah satu wujud dari perhatian tersebut. Para difabel sebenarnya telah sungguh-sungguh berjuang atas diri mereka dan kelangsungan hidupnya sebagai sebuah anugerah dari Tuhan, tetapi akankah perjuangan mereka terabaikan oleh karena stigma buruk dari masyarakat tentang diri mereka yang sangat ironis yakni kurangnya penerimaan, kesempatan dan keberpihakan, salah satunya dalam bentuk kesehatan dan kesejahteraan hidup mereka? Oleh karena itu, Hephata berencana untuk mengikutsertakan klien dalam asuransi kesehatan Jamsostek yang akan membantu menjamin kesehatan para klien dan membantu Hephata dalam penanganan biaya kesehatan mereka sehingga wajah kemiskinan para difabel berangsur pudar dari kehidupan mereka.
Pada 11 Juli 2012, Hephata telah menjalin kerjasama dengan pihak Jamsostek cabang Pematangsiantar dalam penjelasan singkat tata cara pengajuan jaminan Jamsostek dan contoh perhitungan iuran program Jamsostek. Pertemuan ini dihadiri pimpinan Hephata Pdt. Osten Matondang, para klien dan staf PK Hephata, beberapa dosen dan mahasiswi Pendidikan Diakones dan Pdt. Nelson Siregar S.Th(mantan kadep Diakonia HKBP) bersama beberapa stafnya. Dalam pertemuan ini pembina dari Jamsostek cabang Pematangsiantar terbuka untuk membantu pendaftaran bagi klien dan staf Hephata. Sambutan kerjasama yang hangat ini merupakan suatu gambaran baru saatnya para difabel memiliki kesempatan yang sama untuk kesejahteraan hidup dan kesehatannya. Untuk itu, setiap peserta yang akan mengikuti program Jamsostek dikenai rincian biaya yang akan dikeluarkan Hephata setiap bulan Rp. 140.000, dengan rincian;



· Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)/bulan/org= Rp 2.880-
      (0,24%xRp 1.200.000,-)
· Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)/bulan/org=Rp 68.400,-
      (5,7%xRp. 1.200.000,-)
· Iuran Jaminan Kematian (JK)/bulan/org= Rp. 3.600,-
      (0,3%x Rp 1.200.000,-)
· Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)/bulan/org= Rp. 60.000
      (3%x1.000.000,-)

Kiranya terbukalah hati setiap pembaca untuk memberikan perhatian bagi para difabel sebagai bentuk penerimaan akan kesejahteraan dan kesehatan mereka. Semakin nyatalah kiranya kasih persaudaraan yang tidak pernah membedakan dalam solidaritas dan rasa peduli  sebagaimana Kristus telah mengawali perjumpaan kasih itu terlebih dahulu. Untuk itu Hephata memohon dukungan dan doa dari setiap pihak dalam mewujudnyatakan kasih dan kepeduliaannya dengan berbuat untuk para difabel dalam program “Jamsostek untuk Hephata”.


(JLS)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar