PESAN PLURALISME DARI KONSULTASI NASIONAL PERTAMA DIAKONIA HKBP
Seiring dengan
meningkatnya perhatian HKBP terhadap pelayanan-pelayanan diakonia di
tengah-tengah kehidupan masyarakat, Dep. Diakonia HKBP mengadakan Konsultasi Nasional Diakonia HKBP I pada
19-21 Juli 2012 di Hotel Atlet Century Jakarta. Dua orang pelayan gereja yang
bekerja di Hephata turut mengikuti Konas yakni Pdt. Osten Matondang, S.Th dan
CPdt. Juliana Sinambela, S.Th. Konsultasi ini menjadi wadah perenungan sejauh
mana gereja telah berbuat untuk menolong masyarakat di tengah arus globalisasi
ini, sekaligus menjadi moment yang mendorong keseriusan hati unit-unit
diakoni sosial HKBP untuk melibatkan diri dalam pelayanan sosial, termasuk PK
Hephata. Salah satu bagian pembahasan di dalamnya adalah perbuatan diakonia di
tengah masyarakat pluralis. Pembahasan ini menjadi sangat relevan untuk
direnungkan dan dikembangkan di Hephata.
Hephata sebagai institusi
rehabilitasi terhadap para penyandang disabilitas memang lahir atas dasar
ketergerakan hati umat Kristen Batak terhadap bidang pelayanan sosial. Pernah
terjadi selama 10 tahun sejak tahun 1943, Hephata diambil alih oleh pemerintah.
Namun pada tahun 1953 Hephata kembali menjadi milik HKBP di bawah naungan seksi
diakonia yang sekarang ini menjadi departemen Diakonia.
Mengetahui bahwa Hephata
adalah milik HKBP, banyak orang beranggapan bahwa staf dan klien yang diterima
di PK Hephata hanyalah warga HKBP saja, atau paling tidak hanya umat Kristen
saja. Sesungguhnya Hephata terbuka melayani tanpa membedakan agama.
Difabel yang
direhabilitasi di Hephata saat ini adalah jemaat dari gereja yang beragam,
seperti HKBP, Katolik, HKI, GBI, GKPI, GKPS dan DPdI. Hingga saat ini, Hephata
memang belum memiliki staf dan klien yang adalah umat beragama lain, tetapi
bukan berarti Hephata tertutup kepada umat bergama lain.
Hephata sangat terbuka
dengan pesan plura lisme ini karena kerinduan yang sangat besar untuk
mendahulukan cinta kasih kepada para difabel yang saat ini memang sangat
membutuhkan pertolongan dalam perjuangannya di dunia ini. (JS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar