Senin, 12 November 2012


 PESAN PLURALISME DARI KONSULTASI NASIONAL PERTAMA DIAKONIA HKBP 


Seiring dengan meningkatnya perhatian HKBP terhadap pelayanan-pelayanan diakonia di tengah-tengah kehidupan masyarakat, Dep. Diakonia HKBP mengadakan  Konsultasi Nasional Diakonia HKBP I pada 19-21 Juli 2012 di Hotel Atlet Century Jakarta. Dua orang pelayan gereja yang bekerja di Hephata turut mengikuti Konas yakni Pdt. Osten Matondang, S.Th dan CPdt. Juliana Sinambela, S.Th. Konsultasi ini menjadi wadah perenungan sejauh mana gereja telah berbuat untuk menolong masyarakat di tengah arus globalisasi ini, sekaligus menjadi moment yang mendorong keseriusan hati unit-unit diakoni sosial HKBP untuk melibatkan diri dalam pelayanan sosial, termasuk PK Hephata. Salah satu bagian pembahasan di dalamnya adalah perbuatan diakonia di tengah masyarakat pluralis. Pembahasan ini menjadi sangat relevan untuk direnungkan dan dikembangkan di Hephata.

Hephata sebagai institusi rehabilitasi terhadap para penyandang disabilitas memang lahir atas dasar ketergerakan hati umat Kristen Batak terhadap bidang pelayanan sosial. Pernah terjadi selama 10 tahun sejak tahun 1943, Hephata diambil alih oleh pemerintah. Namun pada tahun 1953 Hephata kembali menjadi milik HKBP di bawah naungan seksi diakonia yang sekarang ini menjadi departemen Diakonia.

Mengetahui bahwa Hephata adalah milik HKBP, banyak orang beranggapan bahwa staf dan klien yang diterima di PK Hephata hanyalah warga HKBP saja, atau paling tidak hanya umat Kristen saja. Sesungguhnya Hephata terbuka melayani tanpa membedakan agama.

Difabel yang direhabilitasi di Hephata saat ini adalah jemaat dari gereja yang beragam, seperti HKBP, Katolik, HKI, GBI, GKPI, GKPS dan DPdI. Hingga saat ini, Hephata memang belum memiliki staf dan klien yang adalah umat beragama lain, tetapi bukan berarti Hephata tertutup kepada umat bergama lain.

Hephata sangat terbuka dengan pesan plura lisme ini karena kerinduan yang sangat besar untuk mendahulukan cinta kasih kepada para difabel yang saat ini memang sangat membutuhkan pertolongan dalam perjuangannya di dunia ini. (JS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar